Sabtu, 06 Desember 2008

Pengertian Renaissance:

Pengertian Renaissance:
 Berasal dari bahasa latin Re + nasci yang berarti lahir kembali
 Renaissance berarti sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan
 Renaissance dipandang sbg penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani & Romawi ketika mengalami masa keemasan
Renaissance mengalami titik puncak pada tahun 1500 M
Ditandai dengan kehidupan cemerlang dlm :
a. Seni
b. Pemikiran
c. Kesusasteraan
d. dll.
Berkembangnya penelitian empiris sehingga memunculkan sains.
Sering juga disebut zaman humanisme
Humanisme ialah ADANYA PENGHARGAAN TERHADAP MANUSIA (Karena manusia memiliki kemampuan berfikir).
Ciri utama Renaissance
Humanisme
Individualisme
Lepas dari agama (tdk mau diatur)
Empirisme
Rasionalisme

Perkembangan ilmu pada zaman Renaissance
 Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota firenze
 Para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena mendapat perlindungan dari kutukan pihak gereja
 Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang
 Dengan kebebasan besar seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal
 Melahirkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan yaitu:
Bidang teknologi
 Johannes gensfleisch (sekitar 1398-3 Feb 1468)
 Seorang pandai logam dan pencipta, berkebangsaan jerma yg memperoleh ketenaran bagi percetakan pada thn 1450an
 Karyanya antara lain: aloy logam huruf (type metal) & tinta berbasis minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yg berdasarkan pencetak yg digunakan dlm membuat anggur
Bidang Astronomi
Nicolaus Copernicus (19 Feb 1473-24 Mei 1543)
 Seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yg berkebangsaan Polandia
 Memgembangkan teori heliosentrisme (berpusat di Matahari) serta tata surya dalam bentuk yg terperinci sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains
Roger Bacon (1214-1294)
 Berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan
 Tycho Brahe (1546-1601)
 Berpendapat bahwa benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa
Johannes Keppler (1571-1630)
 Seorang ahli matematika yg melanjutkan penelitian
 Brahe tentang gerak benda-benda angkasa
 Menemukan tiga buah hukum, yaitu:
 Bahwa gerak benda angkasa ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle seperti yg dikemukakan oleh Brahe namun gerak itu mengikuti lintasan elip (Orbit semua planet berbentuk elips)
 Dlm waktu yg sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama
 Dlm perhitungan matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A & B dgn matahari adalah X & Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P & Q maka P2: Q2 = X2 : Y2

Galileo Galilei (1546-1642)
Membuat sebuah teropong bintang yg terbesar pada masa
itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara
langsung
Melihat bahwa planet Venus & Mercurius menunjukkan
perubahan seperti halnya Bulan
Menyimpulkan bhw planet-planet tidaklah memancarkan
cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari
Mengamati lintasan batu yang dilempar & menentukan
bahwa lintasan itu berbentuk parabola. Penemuan ini
berguna untuk menentukan lintasan peluru & menjadi
bagian dari teknik peperangan
Bidang Anatomi
Andreas Vesalius
Memperbaiki pendapat dari pendahulunya
(Mondino de Liuzzi & Aristoteles) bahwa mereka
salah berpendapat tentang fungsi jantung &
struktur jantung,
Vesalius menyatakan jantung memiliki 4
ruangan, 2 lobus hati, dan pembuluh
darah berawal dari jantung bukan hati

Selasa, 16 September 2008

Update PC-Media free, disini...!!!!!

Senin, 15 September 2008

KRITIK DAN FALSAFAH SENI

Pada darasarnya memang perlu bagi para mahasisiwa seni untuk mempelajari studi tentang refleksi sejarah seni. Kritik seni dapat ditinjau dalam arti terbatas, hal ini terjadi apabila krutukus seni meninjau segala sesuatunya hanya dari segi artistik dan didamping itu membatasi dirinya tentang nilai artistik (tentang pendapat dan efeknya, alasan pelaksanannya).

Seorang kritikus seni dapa tmelangkah lebih jau serta meneliti karya seni dalam keseluruhan pandangan hidupnya, artinya tidak meneliti aspek-aspek artistiknya saja, tetapi aspek morilnya juga. Dalam kedua tinjauan tersebut seorang kritu=ikus mengambil ketentuan agar sempurna, maka karya seni maka karya seni itu harus memiliki ciri-ciri tertentu, ciri-ciri ini dapat dapat diwujudkan oleh seniman, asalkan ia mau untuk mengikuti pedoman-pedoman tertentu.

Dalam kritik yang bersifat menyeluruh dan memiliki kegunaan, seharusnya karya seni berguna bagi individu, masyarakat dan manusia pada umumnya, maka norma lain kecuali diatas juga ikut berbicara. Hubungan antara norma etis dan artistik hanya dapat ditetapkan atas dasar pembandingan nilai etis dan artistik.

Pembandingan tersebut memberikan kita pada kesimpulan bahwa keduanya dapat terpisah secara mutlak atau sebaliknya dapat berhubunga dengan baik dalm bentuk kondisi maupun hierarchie. Akan tetapi pembandingan serta kesimpulan yang didapat dari pembandingan tersebut menunjuk akan adanya dasar-dasar yang bersangkut paut dengan pandanganhidup dan pandanga dunia, bahwa dasar-dasar tesebut bersifat filosofis ataupun theologis, pada mereka yang hidup taat beragama. Malah kritik yang murni artistikpun yang bertumpu pada cita rasa atau smaak, mengandung keyakinan (bertindak atas dasar filsafah).

Semua karya seni oleh kritikusa ditinjau/dinilai berdasarkan atas ukuran tertentu. Apabila didalam kenyataannya dasar ukuran itu bersumber kepada kepribadiaan manusia, maka kenyataan ini hanya dapat dibenarkan berdasarka asas-asas yang dapat dibuktikan secara logis,dan yang ditetapkan secara falsafah. Jika kritik seni tiu harus melebihi posisi yang subjektif, maka ia harus mempunyai ketentuan-ketentuan yang obyektif, ketentuan yang harus muncul pada refleksi yang tidak mengandung purba sangka.

Apakah seni itu?...apakah nilai artistik itu?...apakah keindahan itu?...

Apakah petanyaan pertanyaan seperti tu harus tetap tanpa jawaban ataukah seorang kritikus hanya mengungkapkan definsi yang dogmatis dan atasa dasar logika, ia berani mengatakan karya seni yang satu lebih indah dan lebih bernilai dari karya seni yang lainya. Kalau ia menggunakan kriteria kuantitatif dan menyatakan yang indah adalah yang dirasakan demikaan oleh kebanyakan orang atau berpihak pada golonga aristokrat yang tak besar jumlahnya, tetapi dianggap lebih bearadap, atauka tunduk kepada seni klasik Eropa Barat dan besifat umum manusiawi, maka ia tidak akan terhundar persoalan-persoalan tentang keindahan serta tidak akan terhindar dari problematika yang bersumber dari selisih pendapat antar golongan.

Bagaimanapun orang meninjau persoalan ini, baik kritik seni maupun sejarah seni menganggap akan adanya suatu sistem yang implisit yang meliputi pengertiaan-pengertian yang umum dan asas-asas yang mengenai ciri yang hakiki yang menjadi dasar seni, baik seni lukis, seni sajak, maupun seni musik.

Sistem yang implisit ini barulah cukup memiliki satu nilai yang logis, apabili berkat diadakannya studi yang metodis yang dibatasi secara tegas atau dijadikannya ilmu pengetahuaan yang memiliki ketentuan yang tegas.

Hingga saat ini tekah muncul tiga jenis studi, yaitu; Essay (korte studi), karya-karya yang bernilai falsafah, monografi-monografi (tukisan tunggal) yang benar-benar ilmiah. Tidak seberapa sulit untuk membuktikan bahwa kebanyakan essay bertumpu kepada kesimpulan yang murni dan asas-asas yang bersifat falsafah. Di dalam karangan-karang yang positifpun terkandung falsafah pengetahuaan, kenyataan dalam kseluruhan. Menurut karangan yang disusun oleh Kant, Shelling, Hege, banyak dijumpai pandangan yang mendalam (obseravasi yang cermat) dan yang dapat mempercaya ilmu pengetahuaan yang bersifat positif. Jika hubungan antara karya seni, hal ikhwal mencipta benda-benda seni, perasaaan seni, adalah merupakan kenyataan, maka demikianlah halnyadengan hubungan percampuran atau pandangan yang normatif dan positif, antara pengetahuaan yang vulgar (tak pasti), ilmiah dan falsafahi.

Kalau kita menerima keputusan ini, disamping kemungkinan akanadanya ilmu yang merintis (mendahuli) sejarah dan mendahului kritik tentang karya seni maka akan jelas bahwa yang disebut falsafah seni adalah studi falsafahi tentang ketentuan-ketentuan yang paling umum dan asas-asas yang menjadi dasar tritunggal seni; karya seni, perasaan seni, serta hal mencipta seni.

Bedasarkan falsafah yang telah dijelasakan diatas, maka mungkinlah dibina suatu sejarah seni yang umum, dengan beberapa nama dan karya-karya seni sebagai tipe, dan disamping itu juga kritik seni yang benar-benar ilmiah, yang diharapkan akan dapat menyampaikan pandangan yang subyektif.

Rabu, 10 September 2008

MENGUBAH KAPASITAS PARTISI Pada VISTA

Fitur disc managemen sebenarnya bukan fitur baru lagi, kaerena pada XP pun juga suda ada. Tapi yang membedakan dari XP da vista adalah kemampuanya. Pada vista disc menagemen telah diperbaharui, sehingga user bisa lebih mudah memaksimalkannya.
Tambahan baru dari disc managemen adalah kemampuan untuk mengubah ukuran sebuah parisi. Biasanya untuk mengubah ukuran sebuah pertisi, user harus menggunakan utiliti lain. Jadi dengan kemampuan baru dari disc managemen, user dapat hanya bisa memformat saja, tetapi dapat mengubah ukuran partisi.
Untuk dapat menggunakan fitur ini cukup mudah, buka Control Panel, lalu ketik partition pada search box (kotak pencari) maka nanti akan muncul link dari Administrative Tool.
Mengecilkan ukuran Partisi
Pada tampilan Disk Management, klik kanan pada partisi yang ingin diubah ukurannya, dan pilih “Shrink Volume” dari menu.
Pada kotak Shrink, anda bisa menentukan ukuran yang diinginkan. Misalnya anda ingin mengecilkan ukuran hard disk dari 50 GB menjadi 40 GB, berarti anda harus mengurangi 10 GB, jadi dalam box tadi dapat diisikan 10000.
Extend Partisi
Bila ingin mengembalikan ukuran partisi seperti semula, Anda bisa memanfaatkan fitur Extended Partition yang juga disediakan dalam Disk Mangement. Untuk menggunakan fitur ini klik kanan pada tampilan disk management, lalu dari menu pilih “Extend Volume”. Diasumsikan ingin mengembalikan kapasitas hadr diskyang dikurang 10 GB tadi, maka disini Anda bisa mengembalikan kapasitas semula yaitu 50 Gb.